Mengenai Saya

Foto saya
cita-cita adalah motipasi umtuk hidup lebih maju dan berani menghadapi semua tantangan atau rintangan yang menghadang demi sebuah cita-gita.

Kamis, 03 November 2011

merakit speaker

February 21, 2009

Grafik Respons Audio

Posted in Basic Sound, Cara kerja Speaker, Pendahuluan tagged , , at 3:19 pm by pelopor
Untuk merencanakan systim speaker, sangat penting bila kita memahami grafik respon audio: frekuensi terhadap decibel/spl, frekuensi terhadap impedanse, phase, dll. Kita tidak dapat menggambarkan bentuk sebuah bunyi, tetapi kita bisa menggambarkan Responnya terhadapfaktor-faktor tertentu seperti terhadap decibel. Dari grafik Impedansi terhadap Frekuensi dapat terlihat bahwa tidak satupun dari semua woofer yang memiliki impedansi tetap pada setiap jangka frekuensi. Impedansi mengalami puncaknya pada frekuensi 35 Hz dimana impedansinya sbesar 20 ohm. Pada titik puncak ini dikenal sebagai Fs (frekuensi Resonansi speaker terukur diudara bebas) dengan pengertian pada frekuensi ini speaker (woofer) mulai beresonansi yaitu medan magnet speaker (woofer) mulai kehilangan kendali terhadap gerakan coil suara/konus. Sama juga di titik frekuensi 1500 Hz, dimana impedansinya adalah 6,5 ohm, semakin tinggi frekuensinya semakin tinggi pula impedansinya. Ini biasa bagi setiap speaker (woofer) karena induktansi coil suara, karena pada teori elektronik, setiap gulungan kawat baik yang berinti atau tidak selain mempunyai Resistansi DC juga mempunyai Induktansi.

February 13, 2009

Tujuan merancang Speaker

Speaker/ loudspeaker adalah sarana reproduksi suara atau musik. Speaker yang baik haruslah dapat merepro suara seperti aslinya, baik dari segi warna suara, jangkauan nada, dll. Speaker direncanakan untuk merepro berbagai jenis instrumen musik, suara dan segala macam bunyi-bunyian yang semuanya itu disebut sinyal audio yang jangkauan frekuensinya antara 20 Hz – 20.000 Hz, dimana telinga manusia masih dapat mendengarnya, dan segala nada atau suara dibawah 20 Hz atau di atas 20.000 Hz, sudah tak terdengar lagi oleh telinga manusia. Jadi rencana pembuatan speaker haruslah diusahakan mampu menjangkau nada serendah mungkin mendekati 20 Hz dan nada setinggi mungkin mendekati 20.000 Hz.

September 7, 2007

Jenis-jenis box speaker

Posted in Cara kerja Speaker at 2:46 pm by pelopor
1. Kotak Rapat: udara yang berada di dalm kotak berfungsi sebagai pegas terhadap konus.
2. Kotak Celah: Pada umumnya berfungsi sebagai resonator. Mempunyai keunggulan untuk mengontrol redaman yang ada pada speaker.

September 5, 2007

Ukuran Driver Speaker

Posted in Cara kerja Speaker at 1:36 pm by pelopor
Woofer biasanya berdiameter 8″ digunakan untuk nada bas, jadi perlu membatasi frekuensi atasnya.
Untuk memperoleh suara tengah yang baik maka perlu adanya driver midrange.
Driver Midrange biasanya digunakan dalam sistem speaker 3 way.
Untuk memproduksi frekuensi tinggi diperlukan tweeter dengan diameternya yang kecil.

September 3, 2007

Macam-Macam Driver

Posted in Cara kerja Speaker at 3:35 pm by pelopor
Speaker tunggal biasa disebut juga driver.
Driver lebih dari ukuran 8″ biasa untuk menangani frekuensi rendah (bas), disebut Woofer.
Driver yang digunakan untuk menangani frekuensi tinggi disebut Tweeter.
Pada sistem loudspeaker 2 way, ada ditemukan Tweeter dan Woofer.
Pada sistem loudspeaker 3 way, ada Woofer, Tweeter dan Midrange.

Bagian terpenting Speaker

Posted in Cara kerja Speaker at 1:55 pm by pelopor
Bagian yang terpenting dari Speaker Dinamik adalah:Konus, Suspensi, Kumparan suara dan Magnet.
Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi akibat ada tidaknya arus.
Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga pada udara sekita konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang terdengar sebagai bunyi.

September 2, 2007

Menghasilkan Suara

Posted in Cara kerja Speaker at 2:39 am by pelopor
Kita telah perjalanan suara dalam gelombang udara dari perubahan tekanan udara, dan akhirnya kita mendengar suara-suara yang berlainan bergantung pada frekuensi dan amplitudo gelombang-gelombang ini. Kita telah mengetahui bahwa “microphone” menterjemahkan gelombang suara menjadi sinyal-sinyal listrik, yang mana dapat diubah kedalam CD, pita, LP, dll. Alat Pemutar mengkonversi kembali informasi yang telah disimpan menjadi sebuah rangkaian listrik untuk digunakan pada sistem stereo.
Sebuah Speaker adalah mesin pengubah terakhir — kebalikan dari microphone. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara. Bila sesuatu bekerja, speaker menghasilkan getaran-getaran yang sama dengan microphone yang direkam secara orisinil dan diubah ke sebuah pita, CD, LP, dll.

Driver Loudspeaker 3,5″

Posted in Cara kerja Speaker at 2:23 am by pelopor
Sebuah Driver Loudspeaker 3.5 inch, menggunakan sebuah “paper cone”. Biasanya ini digunakan pada radio-radio kecil. Low fidelity.
Driver 3,5″

Loudspeaker Dynamic

Posted in Cara kerja Speaker at 2:19 am by pelopor
Gambar penampang dari loudspeaker dynamic.
Dynamic Loudspeaker

Suara yang berbeda-beda

Posted in Cara kerja Speaker at 2:03 am by pelopor
Kita mendengar suara yang berbeda dari objek bergetar yang berlainan karena variasi-variasi diantaranya:
* Frekuensi gelombang suara – Sebuah frekuensi gelombang yang lebih tinggi berarti bahwa tekanan udara berubah-rubah lebih cepat. Kita mendengar ini seperti sebuah titi nada yang lebih tinggi. Ketika ada beberapa perubahan-perubahan yang lebih kecil dalam suatu periode waktu, titi nada tersebut lebih rendah.
* Tingkat tekanan Udara – Gelombang amplitudo ini, yang menentukan berapa kerasnya suara. Gelombang suara dengan amplitudo lebih besar akan menggerakkan gendang telinga kita lebih besar, dan kita mengartikannya sebagai sebuah volume yang lebih keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar